Rabu, 13 November 2013

kepuasan kerja psikologi


Semangat kerja adalah suatu iklim atau suasana kerja yang terdapat di dalam suatu organisasi yang menunjukkan rasa kegairahan di dalam melaksanakan  pekerjaan dan mendorong mereka untuk bekerja secara lebih baik dan lebih produktif.
Berikut ini petunjuk untuk menjamin tetap hadirnya tantangan itu:
  1. Asahlah keterampilan. Tantang diri anda untuk terus meningkatkan keahlian.
  2. Kuncinya, bekerja lebih keras dan lebih produktif.
  3. Pertahankan integritas. Etika bisnis, moral, dan integritas adalah hal yang tidak bisa ditawar-tawar lagi.
  4. Lakukan inovasi. Anda baru menonjol bila berbeda dan lebih baik dari orang lain. Sikap proaktif dan inovatif akan menunjukkan bahwa anda bukan sekedar pelaksana.
  5. Pahami setiap aspek dalam bisnis, sehingga kehidupan bisnis anda secara keseluruhan dapat tergambar.
  6.  Bertindaklah. Tidak semua orang mampu menerapkan pengetahuan, gagasan, dan rencana menjadi tindakan nyata untuk mencapai hasil yang diinginkan.
  7.  Pilih bidang yang disukai. Bila berada dalam lingkungan pekerjaan yang membosankan, segera keluar sebelum terlambat. Tidak betah dalam pekerjaan akan berpengaruh jelek terhadap perilaku dan terpantul dalam prestasi yang buruk.
  8.  Rebut peluang. Mampu memilih peluang yang menguntungkan dan mengetahui kapan saat yang tepat untuk mengambilnya adalah yang membedakan orang sukses dengan yang sedang-sedang saja.
  9. Jadilah diri sendiri. Memaksimumkan kemampuan tanpa meniru gaya orang lain, belajar dari orang lain tanpa menjadi duplikat, adalah tantangan tersendiri. Sukses dari hasil memalsukan diri hanya akan berjangka pendek.
  10. Seimbangkan hidup anda. Kesuksesan dalam karier harus diimbangi dengan kesuksesan dalam kehidupan keluarga dan pribadi. Keseimbangan ini menjadi faktor penting dalam mencapai kesuksesan hakiki.
Determinan Semangat Kerja :
1.       Hubungan yang harmonis antara pimpinan dengan bawahan terutama antara pimpinan kerja sehari-hari langsung berhubungan dan berhadapan dengan para bawahan.
2.       Kepuasan para petugas terhadap tugas dan pekerjaannya karena memperoleh tugas yang disukai sepenuhnya.
3.       Terdapat satu suasana dan iklim kerja yang yang bersahabat dengan anggota organisasi, apabila dengan mereka yang sehari-hari banyak berhubungan dengan pekerjaan.
4.       Rasa pemanfaatan bagi tercapainya tujuan organisasi yang juga merupakan tujuan bersama mereka yang harus diwujudkan secara bersama-sama pula.
5.       Adanya tingkat kepuasan ekonomis dan kepuasan nilai lainnya yang memadai sebagai imbalan yang dirasakan adil terhadap jerih payah yang telah diberikan kepada organisasi.
6.       Adanya ketenangan jiwa, jaminan kepastian serta perlindungan terhadap segala sesuatu yang dapat membahayakan diri pribadi dan karier dalam perjalanan.


Menurut Saya( Randy D Pratama), faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya semangat kerja adalah
1.       Gaji or upah
2.       Status sosial pekerjaan
3.       Suasana kerja dan hubungan dengan pekerjaan
4.       Tujuan pekerjaan
Menurut Randy D Pratama, ada beberapa cara untuk meningkatkan semangat kerja karyawan :
  1. Gaji yang sesuai dengan pekerjaan
  2. Memperhatikan kebutuhan rohani
  3. Sekali-kali perlu menciptakan suasana kerja yang santai yang dapat mengurangi beban  kerja
  4. Harga diri karyawan perlu mendapatkan perhatian
  5.  Tempatkan para karyawan pada posisi yang tepat
  6. Berikan kesempatan pada mereka yang berprestasi
  7. Perasaan aman menghadapi masa depan perlu diperhatikan
  8. Usahakan para karyawan memiliki loyalitas dan keperdulian terhadap organisasi
  9. Sekali-kali para karyawan perlu diajak berunding untuk membahas kepentingan bersama
  10. Pemberian insentif yang terarah dalam aturan yang jelas
  11. Fasilitas kerja yang menyenangkan yang dapat membangkitkan gairah kerja
 
hal-hal apa saja yang bisa membuat gairah bekerja merosot?
  1. Sikap buruk rekan kerja bisa jadi salah satu pemicu turunkan produktivitas kerja.
37 %karyawan mengaku merasa sulit berkonsentrasi ketika ada rekan kerja yang sering ngambek, mengeluh atau marah.
36 % dari responden mengatakan, mereka sering merasa jengkel ketika komputer rusak.
 19 % karyawan mengaku gairah kerja merosot ketika terlibat konfilk atau gosip tak sedap di kantor.
Selebihnya, pemicu turunnya produktivitas kerja yang lain, seperti rekan kerja berbicara terlalu keras di telepon, jaminan kesehatan dan keselamatan kerja yang minim, toilet kotor, dan buruknya sirkulasi udara di ruangan kerja.
Berikut kiat memacu gairah kerja yang sedang loyo:
  1. Tingkatkan kebugaran tubuh: Seringkali gairah kerja menurun seiring dengan buruknya kebugaran tubuh.
  2. Pelajari keterampilan baru: Rasa bosan dan tak bergairah biasanya dikarenakan buntunya daya kreatifitas anda.
  3. Bergeraklah lebih cepat: Melangkahlah lebih cepat, hindari menggunakan elevator jika memungkinkan
  4.  Perbaharui rasa humor anda:
  5. Carilah kesegaran batin anda dengan humor. Tertawa dapat melepaskan ketegangan. Carilah sarana yang membuat anda tertawa dan termotivasi karena humor.
  6. Bergaul dengan orang yang bersemangat tinggi: Carilah inspirasi dari mereka yang memiliki gairah hidup tinggi. Bila anda berdiri di dekat api, anda akan merasakan kehangatan. Sebaliknya jika anda berdiri di dekat es, maka anda akan terasa dingin. Jangan biarkan rasa malas tumbuh dan menggerogoti kehidupan anda. Menjauhlah dari mereka yang kerap mengeluh dan pesimis.
  7. Ingatlah integritas anda adalah segalanya: Anda tentunya tak ingin dicap sebagai pemalas, loyo dan tak bertenaga.
4         aspek yang menunjukan seseorang mempunyai semangat kerja yang tinggi yaitu
a.       Kegairahan
b.      Kekuatan untuk melawan frustasi
c.       Kualitas untuk bertahan
d.      Semangat kelompok

Gejala Turunnya Semangat dan Gairah Kerja
:
·         Tingkat absensinya yang tinggi
·         Kegelisahan dimana-mana.
·         Tingkat perpindahan buruh yang tinggi.
·         Tuntutan yang seringkali terjadi.
·         Pemogokan.
Saya berpendapat(Randy)  mengemukan Mengapa seseorang tenaga kerja tidak menyukai pekerjaannya sendiri ?
¨  1. Pekerjaan yang terpecah-pecah
¨  2. Kerja yang berulang-ulang
¨  3. Terlalu sedikit menggunakan keterampilan
¨  4. Daur kerja pendek
¨  5. Kerja remeh serta tidak adanya dukungan sosial





Tidak ada komentar:

Posting Komentar